Selamat Datang!

Selamat Datang dan terima kasih saya ucapkan kepada pengunjung blog sederhana saya ini! Blog saya isinya singkat saja, jadi tidak ada penjelasan lebih lanjut tentang informasi yang saya buat. Mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan kata

Minggu, 10 Desember 2017

Catatan Perjalanan Sepeda Motor : Dari Bekasi ke Bandung via Purwakarta

Tulisan ini dibuat sekedar untuk sharing pengalaman perjalanan dengan sepeda motor. Waktu itu Sabtu, 7 Oktober 2017, saya berangkat ke Bandung mencoba pengalaman naik motor mau ketemu doi yang kuliah di salah satu PTN di ujung kota Bandung, tepatnya daerah Cibiru (bisa tebak sendiri hehehe). Motor yang saya gunakan adalah Yamaha Mio Soul GT 2015.

Otw dari rumah di daerah Bekasi Utara pukul 06.00 WIB berdua sama teman, sempet sarapan sama beli bensin dulu di pom bensin setiamekar (lewat rawa kalong/indopolren untuk ke jalan utama). Pukul 06.30 WIB tepat mulai perjalanan di jalan raya Diponegoro, Kab. Bekasi.
Mulai perjalanan pukul 06.30 WIB dari Jl Setiamekar menuju Jl Diponegoro untuk ke Karawang
Jalanan ini merupakan jalan utama yang menghubungkan Jakarta menuju Simpang Jomin Cikampek yang akan membagi jalur menjadi 2 yaitu jalur Pantura (untuk ke Subang, Indramayu, Cirebon, dan Jateng) serta jalur Cikopo (untuk ke Purwakarta, Bandung, Nagreg, Jalur Selatan).

Perjalanan di pagi hari, lalu lintas ramai lancar karena hari Sabtu masih banyak karyawan yang berangkat kerja. Tentu hasilnya akan berbeda apabila perjalanan dilakukan pada hari biasa (baca : macet total). Selama perjalanan masih bisa melaju sekitar 40-50 Km/Jam. Namun terdapat perbaikan jembatan di daerah Cikarang sehingga sempat tertahan. Sebelumnya, saya sempat berfikir untuk lewat Jl Kalimalang, namun saya kira jalan utama akan lancar saja. Macet ini tidak terlalu menjadi masalah besar karena sepeda motor masih mudah untuk melaluinya.

Pukul 07.15 WIB tepat saya sudah sampai di Kab. Karawang. Sepanjang jalan saya ngebut dengan leluasa sekitar 60 Km/Jam karena sudah sering ke Karawang. Tetapi selepas daerah Plaza Tuparev, saya sama sekali belum pernah melintasinya dengan sepeda motor sehingga hanya berani melaju sekitar 40 Km/Jam. Sempat ada razia juga sehingga saya semakin gak berani ngebut, hehehe.

Pada Jl. Kosambi, saya melihat ada papan jalan menunjukkan jarak menuju Cikampek masih sekitar 9 Km. Lalu di dekat pasar kosambi, terdapat papan petunjuk bahwa belok kanan menuju Purwakarta, Google Maps teman saya juga menunjukkan bahwa sebaiknya belok kanan. Maka saya ikuti.
Belok kanan di Jl H Bakri. Ini adalah jalan alternatif menuju Purwakarta via Jl Industri
Jalanan ini dua arah muat dua mobil. Namun karena sebenarnya ini adalah jalan industri, sehingga banyak sekali truk truk pembawa barang yang melaju kencang serta debu dari pasir dan tanah merah. Tetapi saya cukup lancar dalam melaju dengan kecepatan 60 Km/Jam. Semakin jauh, jalanan ini semakin sepi karena memang jalan alternatif dan terlihat perbukitan di sisi kanan. Saya melewati perbatasan Kab. Purwakarta tepat pukul 08.10 WIB dan sempat beristirahat di pom bensin untuk buang air kecil serta minum sekitar 15 menit.

Muara dari jalan ini adalah jalan utama Purwakarta dan pusat kota. Nanti akan tiba di pertigaan, kiri menuju pusat kota dan kembali ke Karawang, kanan menuju Padalarang dan Bandung.
Muara dari Jl Industri, jalan utama
Setelah mencapai jalan utama, perjalanan mulus sekali dengan trek lurus mendatar hingga akhirnya mencapai daerah Ciganea dan Sukatani, barulah 'goyangan' dari jalur ini mulai terasa. Trek yang dihadapi kebanyakan jalan menanjak dengan tikungan yang relatif tidak terlalu tajam dan berputar. Tetap berhati-hati karena banyak truk yang melintasi daerah ini, juga angkotnya yang tidak mau mengalah.

Pukul 09.10 WIB sampai di perbatasan Kab. Bandung Barat. Trek yang dihadapi masih sama namun pemandangannya sudah agak berbeda. Di daerah Cikalong Wetan, nampak pemandangan alam yang indah, perkebunan, hutan, jalan tol, serta jalur kereta api. Perlu ditingkatkan kewaspadaan dan hati-hati agar tetap memperhatikan jalan. Meski begitu, saya tetap berani ngebut 70 Km./Jam karena menikmati sensasi setiap kelokannya dan agar mempercepat waktu.

Sampai pada akhirnya tiba di daerah Padalarang, tepatnya Stasiun Padalarang, jalanan mulai lurus kembali dan menurun. Setelah melewati persimpangan Padalarang dimana belok kiri untuk masuk tol, belok kanan untuk ke Cianjur dan Puncak, serta lurus untuk menuju Cimahi dan Bandung. Jalanan ini macet dan saya hanya bisa merayap sekitar 20 Km/Jam.

Melewati Kota Cimahi, jalanan semakin macet dan tidak ada gapura perbatasan sehingga saya tidak sempat mencatat waktu. Sebenarnya jalanan ini akan sangat cepat dilalui jika lancar karena hanya trek lurus menurun.

Akhirnya saya tiba di Kota Bandung pukul 10.30 WIB karena macet yang merayap di Padalarang-Cimahi. Saya menuju Jl. Soekarno-Hatta karena menghindari jalanan dalam kota Bandung, saya takut macet dan takut nyasar karena banyak jalan searah.
Turun menuju Jl Soekarno-Hatta Bandung, berharap tidak macet, tapi.....
Rupanya saya salah. Jalanan ini sangat macet, panas, jauh, dan yang paling menyebalkan adalah banyak sekali lampu merah. Setiap lampu merah lama sekali, tidak terhitung. Akhirnya saya baru tiba di PTN tersebut pukul 11.40. Satu jam lebih saya mengarungi Bandung, padahal setara dengan jarak puluhan kilometer jika lancar.

So, perjalanan menuju Bandung via Purwakarta naik sepeda motor cukup seru. Melalui jalan ini akan melewati :
Kota Bekasi - Kab. Bekasi - Kab. Karawang - Kab. Purwakarta - Kab. Bandung Barat - Kota Cimahi - Kota Bandung

Tingkatkan kewaspadaan serta stamina yang prima. Saya cukup mengisi bensin full tank pertalite untuk bisa sampai di bandung dengan jarum baru mencapai merah (belum habis total, masih bisa dipakai sekitar 10 Km lagi)

Nantikan post berikutnya untuk perjalanan pulang melewati Jalur Puncak!

Kamis, 22 Juni 2017

Balada Beberapa Jurusan Kuliah di Indonesia

Hai hai haaaiiii. Wah sudah setahun lebih nggak ngepost lagi dimari. Maklum lah kesibukan anak SMA, ditambah lagi kesibukan mengurus organisasi bikin ga ada waktu ngurus blog ini, hehe. Alhamdulillah kali ini saya sudah lulus SMA dan akan melanjutkan kuliah, Alhamdulillah juga calon kampusnya sudah didapat tinggal daftar ulang *curhat.

Berhubung saya masih maba (mahasiswa baru), tentu sangat diwarnai dengan kepolosan terhadap dunia kuliah terutama dengan jurusan. Ini hanya sekadar beberapa cerita dialog mengenai jurusan kuliah dengan orang 'polos' hahaha :

1. Arsitektur
A : Kuliah jurusan apa?
B : Arsitektur
A : Halah lu gambar aja cuma bisa 2 gunung bawahnya sawah kayak anak TK, hahaha
B : (masih gue liatin)
A : Btw, sodara gue mau bikin rumah nih. Lu yg bikinin rumahnya mau ga?
B : Bikin rumah ga segampang itu sob, butuh diskusi, alat2 desain, biaya...
A : Ah dasar arsitek amatiran baru kuliah aja udah belagu lu!
B : (nelen pensil gambar)

2. Kedokteran
A : Kuliah jurusan apa?
B : Kedokteran
A : Wah hebat dong pinter! *tepuktangan
B : Alhamdulillah, tapi biasa aja ah, hehe *merendah
A : Eh, temen gue orangnya suka keringet dingin, mukanya merah, badannya lemes, itu kira2 sakit apa ya?
B : Wah gak tau deh harus didiagnosa dulu
A : Ah ternyata payah lu, masuk kedokteran nyogok kali ya masa gitu aja gatau!
B : (nelen stetoskop)

3. Psikologi
A : Kuliah jurusan apa?
B : Psikologi
A : Keren, bisa baca pikiran dong?
B : Plis, gue calon psikolog. Bukan calon paranormal-_-
A : Ah dasar emang lu psikolog abal-abal
B : (sabar sabar, ini hanya ketidakstabilan emosi sosial) *sotoypsikologi *justkidding
A : Eh nanti lu kerjanya nanganin orang gila dong?
B : Plis, itu psikiater-_____- (nangis darah)

4. Teknik Sipil
A : Kuliah jurusan apa?
B : Teknik Sipil
A : Ohh yang kerjanya sensus penduduk ya?
B : Itu mah pencatatan sipil-____- gue kerja di bangunan
A : Hah, jadi apa? Kuli?
B : Bukannn, gue yang desain
A : Bukannya itu kerjaannya arsitek ya?
B : (nelen batako)

5. Matematika
A : Kuliah jurusan apa?
B : Matematika
A : Wih kuat otak lu! Coba itung 5 x 3 / 9 + 94 - 23 x 0
B : Gue bukan kalkulator kali-___-
A : Ah gitu aja ga bisa gimana ngejalanin kuliah nanti lu!
B : (nelen koruptor, eh kalkulator)

6. Teknik Material
A : Kuliah jurusan apa?
B : Teknik Material
A : Apaan tuh?
B : Mempelajari tentang bahan-bahan penyusun dasar rangka benda
A : Ohh, ga ngerti. Kerjanya di toko material ya?
B : (pura-pura mati)
A : Heh, kok ga jawab?

7. Teknik Elektro
A : Kuliah jurusan apa?
B : Teknik Elektro
A : Pas banget, TV di rumah gue rusak noh tolong benerin dong!
B : Gue teknik elektro arus kuat, gak bisa
A : Pelit amat sih sama temen sendiri, dasar!
B : (nelen listrik)

8. Manajemen
A : Kuliah jurusan apa?
B : Manajemen
A : Wah lu kerjaannya ngatur2 orang dong?
B : Ngga juga, yaa kerjaan gue bikin planning bisnis, mengatur tim, jadi pemimpin, dll
A : Ah males gue temenan sama lu, pasti kerjanya nyuruh2 temen seenaknya nanti
B : (pura-pura pingsan)

9. Teknik Geologi
A : Kuliah jurusan apa?
B : Teknik Geologi
A : Hah, biologi ada tekniknya ya?
B : GEO logi, bukan BIO logi. Gue belajar tentang bumi
A : Loh bukannya itu IPS ya? Wah parah lu anak IPA ngambil jurusan IPS, dasar gatau diri lu!
B : (nelen batu akik)

10. Hukum
A : Kuliah jurusan apa?
B : Hukum
A : Gimana nih pendapat lu mengenai kasus Ahok? Kalo lu jadi hakimnya apa yg akan lu lakuin?
B : Gue harus liat barang buktinya dulu yang bener2 jelas, terus diskusi sama ahli yang lain
A : Ah payah lu anak hukum doang tapi ga bisa tegas sama masalah beginian!
B : (nelen palu)
No offense please, hanya ilustrasi dan dipastikan tanpa memihak kemanapun

11. Teknik Nuklir
A : Kuliah jurusan apa?
B : Teknik Nuklir
A : Wah belajar bikin bom dong?
B : Nuklir ga selalu tentang bom kali-___-
A : Ah gue gak mau deket2 lu, takut kena radiasi
B : (nelen uranium)

12. Hubungan Internasional
A : Kuliah jurusan apa?
B : Hubungan Internasional
A : Bisa banyak bahasa asing dong?
B : Ngga sih, baru bisa Indonesia sama Inggris
A : Pernah ke luar negeri?
B : Jangankan luar negeri, luar pulau aja belom pernah
A : Gimana sih katanya internasional tapi segitu doang pengalamannya
B : Tapi...... (berhenti berkata-kata lalu berkaca-kaca)

13. Ilmu Kelautan
A : Kuliah jurusan apa?
B : Ilmu Kelautan
A : Nanti kerjanya jadi pelayaran ya?
B : Bisa sih tapi lahan utamanya bukan disitu
A : Lu bisa berenang dong?
B : Ngga sih
A : Terus kerjaan lu ngapain belajar kelautan bukannya berlayar, berenang juga kaga bisa
B : (nelen samudra)

14. Sastra Indonesia
A : Kuliah jurusan apa?
B : Sastra Indonesia
A : Loh ngapain?
B : Belajar tentang bahasa kita sendiri secara lebih dalam bro, belajar bikin karya sastra, bisa jadi penulis, dll
A : Maksud gue ngapain belajar bahasa yang lu kuasain sejak lahir? Kurang kerjaan banget
B : (lempar KBBI)

Yaaa itulah beberapa pengalaman yang pernah saya temui terhadap sesama orang 'polos' lainnya yang masih sangat awam dengan dunia perkuliahan. Semua tulisan diatas hanyalah candaan semata, tidak ada maksud untuk merendahkan atau meninggikan jurusan manapun karena pada dasarnya semua jurusan adalah baik dan dibutuhkan dalam kehidupan nyata.

Translate

Entri Populer