Selamat Datang!

Selamat Datang dan terima kasih saya ucapkan kepada pengunjung blog sederhana saya ini! Blog saya isinya singkat saja, jadi tidak ada penjelasan lebih lanjut tentang informasi yang saya buat. Mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan kata

Selasa, 29 Mei 2018

5 Kiper Terbaik Sepanjang Masa

Kiper
1. Lev Yashin (Uni Soviet)
Hasil gambar untuk lev yashin
Ketika Uni Soviet masih menjadi salah satu negara adidaya, mereka memiliki segala kekuatan mulai dari militer hingga olahraga. Untuk sepakbola, Soviet punya Lev Yashin yang berjuluk the black spider karena kelincahannya dalam menjaga gawang dan selalu mengenakan pakaian serba hitam. Ia lahir di Moskow pada 1929 dan meninggal di kota yang sama pada 1990. Selama karirnya, ia dikabarkan hanya kebobolan 100 kali, telah menyelamatkan pinalti sebanyak 150 kali, dan mencatatkan 270 cleansheet (pertandingan tanpa kebobolan). Lev Yashin juga merupakan one man club karena klub yang pernah ia bela hanya Dinamo Moskwa. Ia merupakan satu-satunya penjaga gawang yang sejauh ini pernah meraih Ballon d'Or pada 1963. Kini, namanya diabadikan sebagai penghargaan kiper terbaik untuk piala dunia tiap ajangnya yang bernama Golden Glove's Yashin Award.

2. Gordon Banks (Inggris)
Hasil gambar untuk gordon banks
Nama Gordon Banks akan selalu dikenang publik negeri Ratu Elizabeth. Dirinya merupakan salah satu aktor penting dalam keberhasilan Timnas Inggris menjuarai Piala Dunia 1966. Kiper yang lahir di Sheffield pada 1937 ini tercatat pernah membela Chesterfield, Leicester City, Stoke City, dan menghabiskan kariernya di Fort Launderdale Strikers. Ia berhasil membawa Leicester City dan Stoke City menjuarai Liga Inggris masing-masing sekali. Prestasi yang ia dapatkan adalah menjadi Penjaga Gawang Terbaik versi FIFA selama 6 tahun berturut-turut dari tahun 1966 hingga 1971. Kehebatan lain yang membuatnya makin terkenal adalah pada Piala Dunia 1970 ketika Inggris melawan Brazil. Saat itu situasi sepak pojok, Banks yang berupaya meninju bola dari tiang dekat kalah duel dengan pemain Brazil sehingga ia terjatuh. Bola masih di udara dan mengarah kepada Pele di tiang jauh. Pele yang berdiri bebas bahkan sudah berteriak 'gol!' sebelum kepalanya mengenai bola. Namun siapa sangka, Banks tiba-tiba sudah bersiap di hadapan Pele untuk menghalau sundulannya dan ia berhasil menggagalkan peluang tersebut. Hingga kini, momen tersebut masih dikenang Pele sebagai sebuah 'keajaiban' yang ia kagumi.

3. Gianluigi Buffon (Italia)
Hasil gambar untuk buffon
Buffon merupakan kiper yang setia menjaga gawang Timnas Italia dari 1997 hingga 2007. Ia mengawali karier di Parma hingga 2001 dan menghabiskan sisa kariernya dengan penuh prestasi bersama Juventus hingga kini (2018). Prestasi yang ia raih telah membawa Parma menjuarai UEFA Cup (Liga Eropa) pada 1998-1999 dan membawa Juventus menjadi langganan juarai Serie A dan Coppa Italia. Bersama Timnas, ia berhasil membawa Gli Azzuri menjuarai Piala Dunia 2006. Keberadaan Buffon semakin menjadikan Juventus maupun Italia semakin solid karena kedua tim ini terkenal memiliki pertahanan terbaik. Walau sudah berhasil melewati pemain bertahan, para striker akan tetap was-was karena masih harus menghadapi Buffon. Konsistensinya yang tidak mengenal usia membuat Buffon layak menjadi kiper terbaik Italia sepanjang masa setelah Dino Zoff. Hal lain yang istimewa dari Buffon adalah kesetiannya. Ketika Juventus tersandung kasus calciopoli (pengaturan skor) dan harus terdegradasi ke Serie B, banyak bintang yang hengkang. Namun Buffon bersama dengan Del Piero tidak menyerah untuk setia kepada Juve dan membangkitkan kembali La Vecchia Signora untuk dapat mengembalikan kejayaannya.

4. Oliver Kahn (Jerman)
Hasil gambar untuk oliver kahn
Kahn merupakan kiper asal Jerman yang berjuluk Der Titan atau 'Sang Raksasa'. Hal ini karena Kahn merupakan sosok yang tinggi gempal dan memiliki keberanian melawan siapapun. Keberanian Kahn ini bahkan seringkali membuatnya dianggap sebagai kiper tempramental, namun ini terbukti berhasil mempengaruhi mental lawan yang langsung ciut ketika berhadapan dengannya. Sepanjang kariernya, Kahn pernah membela Karlsruhe dan Bayern Munich. Bersama Munich, ia telah meraih 1 gelar Liga Champions dan 8 gelar Bundesliga. Sedangkan bersama Timnas Jerman, ia membantu meraih gelar juara Piala Eropa 1996. Sosok Kahn di bawah mistar selain memiliki kemampuan dalam menjaga gawang, ia juga hebat dalam memimpin tim. Itulah mengapa dirinya ditunjuk sebagai kapten Timnas Jerman dan Bayern Munich. Oliver Kahn juga manusia biasa, ia pernah melakukan kesalahan fatal pada final Piala Dunia 2002 ketika Jerman melawan Brazil. Tendangan keras dari Ronaldo gagal ditepis dengan sempurna oleh Kahn dan bola justru kembali mengarah ke Ronaldo yang dengan mudahnya menceploskan bola untuk memastikan kemenangan 2-0 pada final tersebut. Diluar itu semua, Kahn tetap dihormati sebagai kiper sekaligus pemimpin tim.

5. Iker Casillas (Spanyol)
Hasil gambar untuk casillas
Iker Casillas adalah seorang kiper asal Spanyol yang sempat diremehkan di awal kariernya karena tergolong pendek (182 cm) untuk ukuran kiper Eropa. Tetapi kariernya melejit ketika berhasil tampil gemilang membawa Real Madrid juara saat menggantikan Bodo Illgner di final Liga Champions tahun 2000. Setelah itu, ia semakin dipercaya terus menjaga gawang El Real berkat konsistensinya. Tercatat 5 gelar La Liga dan 3 gelar Liga Champions berhasil ia dapatkan bersama Real Madrid. Performa Casillas bersama Timnas Spanyol juga tak tergantikan. Ia merupakan bagian dari generasi emas tiki-taka Spanyol saat menjuarai Piala Eropa 2008, 2012 dan Piala Dunia 2010. Meski tergolong pendek untuk standar kiper Eropa, Casillas sangat lincah dalam menghalau bola-bola atas. Ia juga mahir dalam duel satu lawan satu. Tercatat bahwa ia 2 kali membuat Arjen Robben frustasi ketika menggagalkan peluang Belanda di final Piala Dunia 2010 dalam duel satu lawan satu. Kepemimpinan Casillas di bawah mistar juga turut membuat semangat tim menggelora meski ia bukan sosok tempramental seperti Oliver Kahn. Namun sayang, Casillas sempat bermasalah dengan pelatih Real Madrid saat itu, Jose Mourinho, ditambah dengan gemilangnya penampilan Diego Lopez sehingga mengurangi jam bermainnya secara reguler. Kehadiran pelatih baru Madrid, Carlo Ancelotti, juga tidak membawa dampak lebih baik karena sang pelatih lebih menyukai kiper dengan postur tinggi. Akhirnya Casillas memilih hengkang ke FC Porto pada 2015, setelah ia juga terdepak dari Timnas Spanyol karena kehadiran David De Gea.

2 komentar:

  1. Silakan Kunjungi Artikel hasilbola.co

    Prediksi Juventus vs Atalanta 20 Mei 2019
    Prediksi Napoli vs Inter 20 Mei 2019

    Dan dapat Hubungi Kontak Kami +62-8122-222-995

    BalasHapus
  2. Cari agent sabung ayam dengan Bonus harian bahkan Mingguan tertinggi?
    Atau
    Bonus Win streak bebas arena?

    BOLAVITA agent sabung ayam Ternama aman & terpecaya

    jadi tunggu apalagi kawan mari join bersama kami GRATIS

    Info hub
    WA:0812 2222 995

    BalasHapus

Translate

Entri Populer